TEMPO.CO, Jakarta - Razan Najjar merupakan seorang pekerja bantuan medis darurat asal Palestina. Terjadi penembakan yang dilakukan tentara Israel yang mengenai tubuh Razan dan akhirnya menewaskan Razan Najjar yang dilakukan oleh tentara Israel.
Dilansir dari Heavy, para saksi mengatakan kepada New York Times bahwa Razan mengenakan seragam dokter warna putih dan sedang merawat seorang pengunjuk rasa yang terluka ketika ditembaki. Perwakilan rumah sakit Khan Younis, tempat Razan Najjar dilarikan setelah kejadian, mengatakan Razan memiliki luka tembak di dada dengan keadaan luka mencapai bagian belakang tubuh.
Berikut beberapa fakta mengenai Razan Najjar yang telah TEMPO.CO rangkum.
Razan merupakan relawan medis yang tewas ditembak tentara Israel saat berupaya mengevakuasi korban dari pagar perbatasan Gaza-Israel.
1. Ribuan warga Palestina mengiringi pemakaman Razan
Ribuan warga Palestina, dan diantaranya banyak yang berpakaian seragam medis putih, mengiringi jenazah Razan ke pemakamannya. Tubuh Razan Najjar dibungkus dengan bendera Palestina ketika prosesi pemakaman dimulai. Perjalanan dimulai dari rumah sakit Khan Yunis menuju daerah tempat tinggalnya. Beberapa warga Palestina yang marah, setelah pemakaman Razan Najjar menyerukan balas dendam menuju ke pagar perbatasan, melemparkan batu kepada tentara Israel.
2. Melanggar perjanjian Jenewa
Lembaga Bantuan Medis Palestina mengatakan bahwa menembaki personel medis adalah kejahatan perang di bawah konvensi Jenewa. Muncul reaksi Internasional terhadap pelanggaran hukum humaniter oleh Israel di perbatasan Gaza. Juru bicara dari militer Israel tidak berkomentar apa pun mengenai hal tersebut. Bahkan, dikabarkan bentrokan kembali lanjut pada Sabtu malam, setelah pemakaman Razan.
3. Terjadi bentrokan antara warga Gaza dan tentara Israel
Sejak 30 Maret 2018 warga Gaza mengadakan protes di perbatasan Israel. Mereka menuntut kembalinya tanah yang diambil selama perang tahun 1948. Lebih dari 120 warga sipil Gaza telah tewas dalam dua bulan terakhir sejak protes tersebut dimulai. Razan Najjar menjadi salah satu korban yang tewas akibat penembakan yang dilakukan tentara Israel.
4. Wawancara terakhir Razan Najjar
New York Times sempat mewawancarai Razan Najjar di Gaza, sebulan sebelum peristiwa penembakan terjadi. Nazar merupakan satu-satunya petugas medis wanita yang mau menanggapi keadaan darurat medis selama protes yang diajukan oleh Hamas, kelompok militan yang mengontrol Gaza. Ia mengungkapkan bahwa seluruh tim medis memiliki satu tujuan, yaitu menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang. Ia juga mengatakan bahwa dirinya memiliki harapan agar dapat mengirim pesan ke dunia, bahwa ‘tanpa senjata, kita bisa melakukan apa saja.’ Terakhir, Razan Najjar juga menyinggung bahwa Gaza membutuhkan lebih banyak dokter wanita seperti dirinya.
5. Razan akan mengumumkan pertunangannya
Dilansir dari Independent UK, kabarnya Razan Najjar akan segera mengumumkan pertunangannya setelah bulan Ramadan. Seorang relawan pekerja ambulans bernama Izzat Shatat mengakui bahwa dirinya dan Razan berencana untuk mengumumkan pertunangan mereka. Namun, sayangnya rencana tersebut tidak akan pernah terjadi dengan perginya Razan setelah tertembak oleh tentara Israel saat sedang bertugas.
WASHINGTONPOST | INDEPENDENT UK | HEAVY | DW
SUMBER ARTIKEL